Lusuh Ekonomi, Nyala Harapan: Pedagang Pinggir Jalan Budi Utomo Kisaran
Di sudut Jalan Budi Utomo Mutiara Kisaran, gerobak reyot, terpal lusuh, dan lampu redup bukan sekadar pemandangan biasa. Di sanalah rakyat kecil mengais hidup, menambal celah ekonomi, sekaligus meredam gejolak sosial. Tangan yang bisa saja terjerumus ke tindak kriminal, kini sibuk menakar kopi, menggoreng pisang, atau menimbang sayur.
Pedagang kecil bukan sekadar mencari untung; mereka menegakkan harga diri. Selembar rupiah dari keringat sendiri lebih berharga daripada seribu lembar uang curang. Namun sering kali mereka dipandang sebelah mata, dianggap masalah, bukan solusi. Padahal, tiap lapak adalah benteng kecil yang mengurangi pengangguran, tiap gerobak yang berputar adalah peluang keluarga terhindar dari lapar.
Pak Haji Ucok Butar-butar berpesan lirih:
"Mereka tak minta banyak, hanya sepetak ruang untuk hidup layak. Gerobak reyot itu justru tempat harapan kota bertahan. Merekalah denyut nadi yang menjaga kota tetap hidup"
0Komentar